Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris di SMA
Sekolah Binaan di kabupaten Brebes
Kasno
Abstrak
Perencanaan pembelajaran merupakan
bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui perencanaan yang baik,
guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih
terbantu dan mudah dalam belajar. Perencanaan pembelajaran dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, mata
pelajaran, dan kondisi lingkungan. Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisiapasi aktif.
Subjek penelitian tindakan ini adalah guru-guru bahasa
Inggris di sekolah binaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan guru bahasa Inggris di sekolah
binaan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
yang diampunya. Penilaian untuk penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) ini adalah menuliskan identitas RPP, menentukan tujuan pembelajaran, mengembangkan
materi ajar, menentukan alokasi waktu, pengembangan kegiatan pembelajaran,
menentukan sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
Metode yang digunakann dalam tindakan ini adalah
pembimbingan individu. Para guru dibimbing secara individu bagaimana menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran bahasa Inggris
Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah hasil penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan komponen-komponen RPP yang sudah ditentukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebelum
diberikan tindakan guru yang memiliki pemahaman dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pelajaran adalah dari 4
guru bahasa Inggris di 4 sekolah binaan
dalam menyusun RPP adalah 48, (2) setelah diberikan
tindakan pada siklus 1 para guru telah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
baik. Dari 4 orang guru diperoleh
hasil masing-masing 81, 76, 80, dan 76, (3) setelah diberikan
tindakan pada siklus 2 para guru telah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) meningkat dengan pesat, yakni dari 4 orang
guru diperoleh hasil masing-masing 92, 87, 91, dan 90. (3) sikap dan
tanggapan siklus 1 66,67% para guru
bahasa Inggris di empat sekolah binaan setuju atau merasa senang mendapatkan
bimbingan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini melalui
bimbingan individu, (4) setelah
diberikan tindakan pada siklus 2 sikap dan tanggapan para guru 83,33 % merasa senang dan setuju
mendapatkan bimbingan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara
individu.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
para guru bahasa Inggris di sekolah binaan merasa senang dan mampu menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris sebesar 83,33 % sesuai
dengan komponen RPP yang telah ditentukan.
Saran-saran penelitian ini adalah (1) Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya dan
meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan maupun melaksanakan pembelajaran
sebaiknya menerapkan model pembimbingan individu, (2) Untuk keberhasilan
pengembangan model ini perlu didukung oleh pandangan, kesanggupan dan kesediaan
kepala sekolah dan atau pengawas untuk melakukan perubahan-perubahan dalam pola
dan model pembimbingan dan pembinaan yang selama ini dipraktikkan dan dianggap
sebagai suatu kerangka konseptual yang baku.