Rabu, 07 November 2012

PTS RPP


Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris di  SMA Sekolah Binaan di kabupaten Brebes
Kasno

Abstrak

Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui perencanaan yang baik, guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Perencanaan pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, mata pelajaran, dan kondisi lingkungan. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisiapasi aktif.

Subjek penelitian tindakan ini adalah guru-guru bahasa Inggris di sekolah binaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui  kemampuan guru bahasa Inggris di sekolah binaan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran yang diampunya. Penilaian untuk penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini adalah menuliskan identitas RPP, menentukan tujuan pembelajaran, mengembangkan materi ajar, menentukan alokasi waktu, pengembangan kegiatan pembelajaran, menentukan sumber belajar dan penilaian hasil belajar. 

Metode yang digunakann dalam tindakan ini adalah pembimbingan individu. Para guru dibimbing secara individu bagaimana menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran bahasa Inggris

Data dan sumber data dalam  penelitian ini adalah hasil penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan komponen-komponen RPP yang sudah ditentukan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebelum diberikan tindakan guru yang memiliki pemahaman dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran adalah dari 4 guru bahasa Inggris di 4 sekolah binaan  dalam menyusun RPP adalah 48, (2) setelah diberikan tindakan pada siklus 1 para guru telah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan baik. Dari  4 orang guru diperoleh hasil masing-masing 81, 76, 80, dan 76, (3) setelah diberikan tindakan pada siklus 2 para guru telah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meningkat dengan pesat, yakni dari 4 orang guru diperoleh hasil masing-masing 92, 87, 91, dan 90. (3) sikap dan tanggapan siklus 1 66,67% para guru bahasa Inggris di empat sekolah binaan setuju atau merasa senang mendapatkan bimbingan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini melalui bimbingan individu, (4) setelah diberikan tindakan pada siklus 2 sikap dan tanggapan para guru 83,33 % merasa senang dan setuju mendapatkan bimbingan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara individu.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa para guru bahasa Inggris di sekolah binaan merasa senang dan mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris sebesar 83,33 % sesuai dengan komponen RPP yang telah ditentukan.
Saran-saran penelitian ini adalah (1) Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya dan meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan maupun melaksanakan pembelajaran sebaiknya menerapkan model pembimbingan individu, (2) Untuk keberhasilan pengembangan model ini perlu didukung oleh pandangan, kesanggupan dan kesediaan kepala sekolah dan atau pengawas untuk melakukan perubahan-perubahan dalam pola dan model pembimbingan dan pembinaan yang selama ini dipraktikkan dan dianggap sebagai suatu kerangka konseptual yang baku.

PTS Silabus



Peningkatan Kemampuan Guru-Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam menyusun Silabus Melalui Pembimbingan Kelompok di  Sekolah Binaan di Kabupaten Brebes
Kasno

Abstrak

Silabus merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui perencanaan yang baik, guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Silabus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, mata pelajaran, dan kondisi lingkungan. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun silabus secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisiapasi aktif.

Subjek penelitian tindakan ini adalah guru-guru bahasa Inggris di sekolah binaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui  kemampuan guru bahasa Inggris di sekolah binaan dalam menyusun Silabus mata pelajaran yang diampunya. Penilaian untuk penyusunan Silabus ini adalah menuliskan standar kompetensi, pengkajian kompetensi dasar, pengembangan materi ajar, pengembangan kegiatan pembelajaran, penentuan alokasi waktu, penentuan alat penilaian, dan penentuan sumber belajar. 

Metode yang digunakann dalam tindakan ini adalah pembimbingan kelompok. Para guru dibimbing secara kelompok bagaimana menyusun Silabus mata pelajaran bahasa Inggris

Data dan sumber data dalam  penelitian ini adalah hasil penyusunan Silabus sesuai dengan komponen-komponen silabus yang sudah ditentukan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebelum diberikan tindakan guru yang memiliki pemahaman dalam menyusun silabus adalah dari 7 guru bahasa Inggris di 3 sekolah binaan  dalam menyusun silabus adalah 57, (2) setelah diberikan tindakan pada siklus 1 para guru telah menyusun silabus dengan baik. Dari  7 orang guru diperoleh hasil masing-masing 70, 73, 75, 74, 71, 72, dan 70, (3) setelah diberikan tindakan pada siklus 2 para guru telah menyusun silabus meningkat dengan pesat, yakni dari 7 orang guru diperoleh hasil masing-masing 83, 82, 83, 83, 84, 85, dan 81. (4) sikap dan tanggapan siklus 1 74,60% para guru bahasa Inggris di tiga sekolah binaan setuju atau merasa senang mendapatkan bimbingan penyusunan silabus ini melalui bimbingan kelompok, (5) setelah diberikan tindakan pada siklus 2 sikap dan tanggapan para guru 87,30 % merasa senang dan setuju mendapatkan bimbingan penyusunan silabus secara kelompok.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa para guru bahasa Inggris di sekolah binaan merasa senang dan mampu menyusun silabus Bahasa Inggris sebesar 87,30 % sesuai dengan komponen silabus yang telah ditentukan.
Saran-saran penelitian ini adalah (1) Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya dan meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan maupun melaksanakan pembelajaran sebaiknya menerapkan model pembimbingan kelompok, (2) Untuk keberhasilan pengembangan model ini perlu didukung oleh pandangan, kesanggupan dan kesediaan kepala sekolah dan atau pengawas untuk melakukan perubahan-perubahan dalam pola dan model pembimbingan dan pembinaan yang selama ini dipraktikkan dan dianggap sebagai suatu kerangka konseptual yang baku.